www.mediapos.id – Banjarmasin, 20 Mei 2025 — Dalam rangka memperingati Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025, serta mendukung pelaksanaan program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), sebuah institusi keuangan berkontribusi dalam kegiatan roadshow literasi dan edukasi keuangan kepada masyarakat. Acara perdana dalam rangkaian roadshow ini berlangsung pada Senin, 19 Mei 2025, di Balai Desa Bagus, Kabupaten Barito Kuala, yang menyasar kelompok nelayan dan petambak sebagai peserta utama.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Bagus, Karlani, dan disambut antusias oleh masyarakat, khususnya kalangan nelayan dan petambak yang selama ini minim akses keuangan formal. Narasumber yang hadir di antaranya adalah Kepala Sub Bagian Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Kalimantan Selatan, Andika Prassetia; serta Plt. Kepala Cabang dari institusi keuangan yang bersangkutan, Akhmad Uzmawahdi.
Strategi Edukasi Keuangan untuk Kelompok Rentan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya literasi keuangan di kalangan masyarakat yang berpotensi namun rentan. Masyarakat nelayan dan petambak sering kali terjebak dalam praktik pinjaman ilegal, yang bisa merugikan mereka. Melalui edukasi yang disampaikan, diharapkan mereka dapat memahami berbagai produk keuangan yang legal dan aman.
Dalam penyampaian materi, beberapa topik vital disoroti, seperti bahaya investasi ilegal dan pemanfaatan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Selain itu, alternatif pembiayaan yang legal juga menjadi sorotan, mencakup Kredit Usaha Rakyat (KUR), fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan securities crowdfunding (SCF). Dengan demikian, pemahaman yang kuat tentang opsi-opsi ini bisa membantu nelayan dan petambak dalam mengambil keputusan yang bijak untuk usaha mereka.
Pentingnya Pendampingan dan Aksesibilitas
Education tidak hanya berhenti pada penyampaian informasi, tetapi juga mencakup pendampingan kepada masyarakat dalam mengakses produk keuangan secara langsung. Penjelasan yang disampaikan selama kegiatan menekankan pentingnya kehadiran nyata dari lembaga keuangan untuk memberikan pengetahuan dan akses yang dibutuhkan agar masyarakat mampu mengelola keuangan mereka dengan baik.
Kepala Desa Bagus, Karlani, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran institusi ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah positif dalam memberdayakan warganya. “Ini bukan hal yang biasa, karena biasanya masyarakat desa seperti kami jarang mendapatkan akses informasi keuangan langsung dari sumbernya,” ungkap Karlani. Selain itu, peran aktif dari lembaga keuangan sangat diperlukan agar produk keuangan dapat dijangkau oleh kalangan masyarakat yang menginginkannya.
Dalam kesempatan tersebut, diwakili oleh Andika Prassetia, OJK Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen untuk terus mendukung upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, terutama di kalangan nelayan yang merupakan kelompok rentan terhadap penipuan. “Masyarakat di sektor informal perlu dibekali pengetahuan agar mereka tidak mudah terjebak dalam penawaran ilegal yang menjanjikan keuntungan tidak masuk akal,” ujarnya.
Selanjutnya, Plt. Kepala Cabang mengemukakan bahwa kegiatan edukasi ini sangat sejalan dengan tujuan untuk memperluas akses keuangan. “Sebagai lembaga yang berorientasi pada pembangunan daerah, kami berkomitmen tidak hanya untuk melayani, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar mereka bisa mengelola usaha dengan lebih baik,” tegasnya. Produk KUR diharapkan bisa menjadi solusi bagi nelayan dan petambak untuk mendapatkan modal usaha dengan lebih mudah.
Dengan segala usaha ini, diharapkan masyarakat dapat lebih terbuka dan percaya diri dalam mengakses layanan keuangan yang ada di sekitar mereka. Peningkatan pemahaman tentang produk keuangan merupakan langkah awal yang sangat penting untuk kemajuan masyarakat, terutama di sektor-sektor vital seperti perikanan.