Mengapa Paus Penting Bagi Dunia Bukan Hanya untuk Gereja Katolik

# Catatan Kecil dari Kampung Kecil
Penulis: Valens Daki-Soo

Waktu misa 40 malam pasca berpulangnya ayahanda kami (Nangaroro Flores, 5/5/2025) saya susun Doa Umat (salah satu bagian dari liturgi perayaan Misa Kudus Katolik) yang dibacakan oleh seorang keponakan saya sebagai berikut:

# Bagi Pimpinan Gereja Katolik khususnya bagi para Kardinal yang akan mengadakan Konklaf: Ya Bapa, semoga Roh Kudus berkarya dalam diri para kardinal sehingga kami dapat segera memiliki Paus baru yang arif bijaksana, mengayomi Gereja Kudus-Mu dan menjadi tokoh perdamaian dunia. Kami mohon….
(Umat menjawab: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan)

# Bagi Bangsa dan Negara Indonesia tercinta: Ya Bapa, semoga bangsa dan negara kami dapat bertahan dalam kesulitan ekonomi ini, semakin maju dan sejahtera. Semoga para pemimpin mengutamakan kepentingan rakyat dan bangsa. Kami mohon….

# Bagi Perdamaian Dunia: Ya Bapa, semoga dunia ini dipenuhi kedamaian dan semangat persaudaraan yang melampaui sekat perbedaan agama, budaya dan bangsa. Semoga rakyat di Gaza dan Ukraina segera menikmati perdamaian. Kami mohon…..

# Bagi arwah Suami/Bapa/Opa Yoseph Siku: Ya Bapa, semoga oleh kerahiman dan belaskasih-Mu serta penebusan Tuhan kami Yesus Kristus, Bapa Yoseph Siku boleh menikmati bahagia abadi di surga.
Kami mohon….

# Bagi kami semua yang hadir di sini: Ya Bapa, semoga kami semua memperoleh berkat-Mu berlimpah sehingga hidup kami menjadi tanda dan saksi cinta-Mu bagi sesama dan alam semesta. Kami mohon…..

Sengaja saya utamakan atau dahulukan intensi/ujud doa pertama bagi Gereja Katolik (GK) sejagat, khususnya bagi para kardinal yang saat ini sedang berkumpul di Vatikan/Roma untuk mengadakan konklaf guna memilih Paus baru. Mengapa?

Pertama, karena memang dalam kebiasaan liturgi Gereja Katolik, dalam bagian Doa Umat intensi pertama adalah bagi GK sejagat.

Kedua, bagi kita khususnya umat Katolik, konklaf ini sangat penting karena GK sedunia butuh pemimpin baru. Ini demi kelangsungan tradisi kepemimpinan rasuli sejak Santo Petrus ditunjuk Yesus Kristus Sang Guru Agung menjadi pemimpin pertama GK.

Ketiga, ini juga penting demi kemanusiaan dan perdamaian dunia. Apapun agama dan suku bangsa Anda, jika kita jujur, tak seorang pun bisa mengabaikan atau tidak mengakui peran Paus dalam konteks kemanusiaan. Paus selalu bicara, menyerukan dan mengupayakan terciptanya perdamaian dunia.

Memang, Paus tak punya kekuatan militer yang besar. Bahkan Vatikan secara tradisional hanya dikawal 100an prajurit Garda Swiss. Paus tidak seperti pemimpin negara adidaya yang bisa mengerahkan armada kapal induk bermuatan puluhan jet tempur dengan kapal-kapal perang pendukung ke berbagai belahan Bumi.

Namun, Paus adalah tokoh dunia yang kekuatan moral-spiritualnya melampaui armada militer negara manapun. Dengan hanya berkata atau bersabda di balkon Vatikan, suaranya menggema ke seluruh penjuru dunia dan mampu membungkam deru meriam. Ketokohannya sanggup meredam eskalasi konflik bersenjata atau kekerasan di mana saja.

Dalam sejarah, Paus Yohanes Paulus II mampu merubuhkan tembok kukuh komunisme. Hancurnya rezim totaliter komunis di Polandia dan terutama adidaya Uni Soviet (sekarang terpecah menjadi Russia dan beberapa negara kecil) tidak lepas dari peran penting sang Santo Bapa. Ia memiliki andil strategis dalam berakhirnya Perang Dingin antara negara-negara besar.

Mendiang Paus Fransiskus meninggalkan warisan penting dalam nilai, seruan dan aksi: mencintai kehidupan, meluhurkan kemanusiaan, menciptakan perdamaian dunia, memulihkan kondisi ekologis yang rusak oleh ketamakan kapitalis dan lainnya.

Jadi, lihat betapa penting peran Paus bagi dunia, tidak hanya untuk Gereja Katolik. Dengan begitu, mari kita doakan para kardinal yang sedang bersiap diri mengadakan konklaf.

Tuhan memberkati kita semua.

Salam semangat dan sukses.