www.mediapos.id – Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Dumai, Muhammad Mufarizal, S.T., M.IP, baru-baru ini menjadi narasumber dalam seminar nasional yang diselenggarakan oleh Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN). Acara yang berlangsung pada Kamis, 26 Juni 2025, ini mengangkat tema penting mengenai integrasi rencana detail tata ruang digital dan daya saing investasi daerah.
Dalam kegiatan ini, seminar berlangsung secara hybrid, di mana peserta bisa mengikuti secara langsung maupun daring. Lokasi utama acara tersebut diadakan di Hotel Golden Boutique, Jakarta, dihadiri oleh banyak pejabat dan narasumber dari berbagai instansi dan kementerian.
Beberapa narasumber terkemuka turut hadir, antara lain Wakil Rektor Universitas Indonesia, Ahmad Gamal, serta Staf Ahli Mendagri Bidang Politik, Dr. H. Apep Fajar Kurniawan. Dengan kehadiran para ahli tersebut, para peserta mendapatkan pandangan multidimensional mengenai pentingnya digitalisasi dalam tata ruang.
Penyertaan Kota Dumai sebagai narasumber bukanlah tanpa alasan. Kota ini dianggap telah berhasil dalam penyusunan tata ruang dan digitalisasi rencana detail tata ruang (RDTR) yang terintegrasi dengan sistem OSS. Ini menjadi model bagi daerah lain dalam meningkatkan kemudahan perizinan dan daya saing investasi.
Disampaikan oleh Muhammad Mufarizal, kolaborasi antar sektor menjadi salah satu kunci keberhasilan Kota Dumai dalam proses integrasi RDTR. Selain itu, percepatan pemetaan kawasan strategis dan keterbukaan informasi berbasis digital juga sangat vital dalam mendukung upaya ini.
Signifikansi Integrasi Rencana Detail Tata Ruang dalam Investasi Daerah
Integrasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang baik akan memudahkan proses perizinan berusaha di daerah. Dengan adanya digitalisasi, pemilik usaha dapat mengakses informasi dengan lebih cepat dan efisien.
Penerapan sistem ini juga membantu mempercepat pengambilan keputusan dalam berbagai hal terkait tata ruang. Hal ini berdampak positif pada kesiapan daerah untuk menarik investasi, yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
Di era digital ini, kemampuan untuk menyajikan data yang akurat dan up-to-date menjadi hal yang krusial. Dengan sistem RDTR yang terintegrasi, para pemangku kepentingan memiliki akses yang lebih baik terhadap informasi yang dibutuhkan.
Pentingnya investasi di daerah tidak bisa diremehkan, karena berperan dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, implementasi RDTR yang efektif menjadi sangat relevan untuk mencapai tujuan tersebut.
Peran Digitalisasi dalam Mempermudah Pelayanan Perizinan
Digitalisasi adalah langkah yang tepat untuk mentransformasi proses pelayanan publik. Dengan menggunakan teknologi, proses pengajuan izin menjadi lebih cepat dan transparan.
Penggunaan sistem OSS memungkinkan pemohon izin untuk mengurus berbagai dokumen secara online. Hal ini mengurangi birokrasi yang berbelit, sehingga meningkatkan efisiensi layanan kepada masyarakat dan pelaku usaha.
Pemanfaatan teknologi dalam tata ruang menjadi salah satu upaya untuk mendukung reformasi birokrasi. Dengan demikian, pelayanan akan semakin responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan dunia usaha.
Melalui seminar ini, para peserta belajar bahwa digitalisasi tidak hanya berkaitan dengan teknologi, tetapi juga mencakup perubahan pola pikir. Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip digitalisasi adalah kunci untuk menciptakan pelayanan publik yang lebih baik.
Kolaborasi Antar Sektor untuk Keberhasilan Tata Ruang
Keberhasilan integrasi RDTR tidak terlepas dari kolaborasi antara berbagai sektor. Pemerintah, akademisi, dan pihak swasta perlu bekerja sama untuk menciptakan sistem yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Kolaborasi ini menjadi penting, terutama dalam hal pengumpulan data dan informasi yang akurat. Informasi yang tepat sangat diperlukan agar perencanaan tata ruang bisa dilakukan dengan baik.
Dengan melibatkan berbagai elemen, solusi yang dihasilkan akan lebih komprehensif. Baik dari sisi kebijakan, teknologi, maupun pelaksanaan lapangan, semua harus saling mendukung untuk mencapai hasil yang maksimal.
Di samping itu, kolaborasi antar sektor juga membuka peluang untuk inovasi baru dalam proses pengembangan tata ruang. Inovasi inilah yang akan mengantarkan daerah pada daya saing yang lebih baik di kancah investasi.