www.mediapos.id – Bank Kalsel telah mengambil langkah penting dalam mendukung Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN). Inisiatif ini merupakan program dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertujuan untuk meningkatkan literasi serta inklusi keuangan di seluruh Indonesia dengan harapan bahwa masyarakat bisa lebih memahami pengelolaan finansial mereka.
Pada Semester I 2025, Bank Kalsel melaksanakan berbagai kegiatan edukasi yang menjangkau banyak lapisan masyarakat. Melalui program ini, mereka berupaya memberikan pemahaman yang lebih baik tentang layanan keuangan formal kepada khalayak luas.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Kalsel, Firmansyah, menekankan betapa pentingnya program ini bagi masyarakat. Dia berharap agar edukasi keuangan tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berupaya memastikan bahwa semua kalangan, termasuk pelajar maupun pelaku UMKM, dapat memahami pentingnya pengelolaan keuangan,” tambah Firmansyah. Melalui GENCARKAN, pihaknya ingin mencegah masyarakat terjerumus ke praktik keuangan ilegal, seperti pinjaman online yang tidak resmi.
Dalam enam bulan pertama tahun ini, Bank Kalsel telah menyelenggarakan 95 kegiatan edukasi yang melibatkan 16.625 peserta secara langsung. Selain itu, mereka juga melaksanakan 35 kampanye digital yang menjangkau lebih dari 171.000 pemirsa.
Materi yang diajarkan dalam kegiatan ini mencakup berbagai topik, mulai dari pengelolaan keuangan pribadi hingga akses pembiayaan usaha. Semua ini dirancang agar peserta bisa membuat keputusan finansial yang bijak dan aman.
Menggali Perilaku Keuangan Masyarakat Melalui Edukasi
Kegiatan edukasi yang dilakukan juga menyebar ke berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan, hingga DKI Jakarta. Dengan pendekatan yang variatif, mereka berhasil menjangkau pelajar, mahasiswa, dan para pelaku usaha yang membutuhkan wawasan lebih tentang keuangan.
Program ini tidak hanya mengedukasi dengan cara konvensional, tetapi juga melibatkan pendekatan syariah. Sebanyak 72 jenis kegiatan konvensional dan 23 kegiatan berbasis syariah dapat ditemukan dalam program ini, sehingga semua orang bisa menemukan cara yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Setiap kegiatan dirancang dengan mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan masyarakat setempat. Hal ini penting agar materi yang disampaikan bisa benar-benar diterima dan bermanfaat bagi mereka.
Program ini juga bertepatan dengan Bulan Literasi Keuangan yang dilaksanakan setiap bulan Mei. Kegiatan ini diharapkan bisa memperkuat kolaborasi antara OJK, industri keuangan, dan pemangku kepentingan lokal dalam usaha memperluas jaringan edukasi keuangan.
Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Setiap Kalangan
Kegiatan edukasi ini menjadi sangat relevan, terutama dalam era di mana penipuan digital semakin marak. Salah satu tujuan utama dari edukasi ini adalah untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang bahaya penipuan digital, serta pentingnya menjaga informasi pribadi mereka.
Bank Kalsel berusaha keras untuk mengajarkan kebiasaan baik dalam hal menabung dan berinvestasi. Dengan cara ini, mereka berharap masyarakat bisa mempersiapkan masa depan yang lebih baik dengan fondasi keuangan yang kuat.
Informasi tentang produk keuangan, seperti KUR, juga menjadi salah satu tema penting yang dibahas dalam program ini. Pengusaha, terutama UMKM, diharapkan dapat memanfaatkan pinjaman usaha secara efisien guna meningkatkan usaha mereka.
Di era digital ini, pemanfaatan teknologi dalam layanan keuangan semakin penting. Bank Kalsel mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan digital seperti Laku Pandai dan QRIS untuk transaksi yang lebih mudah dan aman.
Menghadapi Tantangan Dan Peluang Dalam Edukasi Keuangan
Meski banyak tantangan yang menghadang, Bank Kalsel tetap optimis tentang masa depan literasi keuangan di Indonesia. Mereka percaya bahwa dengan memberikan edukasi yang tepat, masyarakat akan lebih mampu mengelola keuangan mereka dengan baik.
Pentingnya kolaborasi dalam program ini juga tidak bisa diabaikan. Bank Kalsel berupaya untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan dan organisasi non-pemerintah, untuk memperluas jangkauan edukasi.
Kegiatan yang bersifat inklusif seperti ini juga diharapkan bisa memberikan kesempatan bagi masyarakat dari berbagai latar belakang untuk mempelajari lebih banyak tentang keuangan. Dengan demikian, semua orang bisa memiliki peluang yang sama untuk meningkatkan taraf hidup melalui pengetahuan keuangan yang lebih baik.
Harapan keseluruhan adalah bahwa program-program ini akan menciptakan masyarakat yang lebih cerdas secara finansial. Dengan begitu, mereka akan dapat menghadapi tantangan ekonomi di masa depan dengan lebih percaya diri dan bijak.