• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Login
  • Home
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Hukum
  • Redaksi
No Result
View All Result
Media Pos
No Result
View All Result

Dukung Perempuan Banjar Wujudkan Kedaulatan Pangan dari Pekarangan

BacaJuga

Tantangan Baru dalam Maybank Cycling Series Il Festino 2025 di Indonesia

Laba Bank Kalsel Meningkat 136 Persen

www.mediapos.id – Di tengah tantangan krisis pangan yang melanda dunia, sebuah gerakan inspiratif lahir dari komunitas kecil di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Sekelompok perempuan lansia di Kelurahan Syamsudin Noor mengubah pekarangan rumah menjadi sumber ketahanan pangan yang tangguh. Melalui inisiatif lokal yang dinamakan Gerakan Pangan Perempuan Banjar, mereka menunjukkan bahwa perubahan signifikan dapat dimulai dari langkah-langkah kecil.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, perempuan-perempuan ini membuktikan bahwa keberdayaan dan kemandirian bisa dicapai meskipun berasal dari latar belakang yang dianggap marjinal. Mereka tidak hanya berfokus pada penanaman sayur-sayuran, tetapi juga menciptakan ekosistem pangan yang berkelanjutan. Maka dari itu, hasil panen tidak hanya menjadi konsumsi rumahan, tetapi juga mendukung ekonomi lokal umat manusia.

Gerakan ini menjadi contoh konkret prinsip Creating Shared Value (CSV) yang diterapkan dalam konteks lokal. Perubahan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi peserta, tetapi juga menciptakan dampak yang lebih luas bagi masyarakat sekitar.

Pekarangan yang dulunya terbengkalai kini dialihfungsikan menjadi kebun produktif dengan prinsip agroekologi. Di dalamnya, berbagai sayuran sehat dan tanaman obat keluarga ditanam, memaksimalkan potensi yang ada. Hasil panen dari kebun ini berguna tidak hanya untuk konsumsi perorangan tetapi juga sebagai bahan baku untuk usaha kecil dan menengah dalam komunitas.

Melalui interaksi ini, perempuan lansia yang sebelumnya termarginalkan, kini dapat berperan aktif dalam perekonomian lokal. Mereka tidak lagi menjadi penerima bantuan passif, melainkan bertransformasi menjadi produsen yang berkontribusi pada kesejahteraan komunitas. Pendapatan mereka bisa mencapai Rp500.000 hingga Rp1,5 juta per bulan, yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemandirian ekonomi mereka.

Pada tahun ini, program menarik perhatian dari tingkat nasional. Kementerian Kesehatan Indonesia bahkan mengadakan kunjungan khusus untuk mempelajari model sukses ini, yang tidak hanya berfokus pada ketahanan pangan tetapi juga pemberdayaan perempuan dan kesehatan masyarakat.

Pentingnya Ketahanan Pangan di Era Modern

Ketahanan pangan menjadi isu sentral di tengah perkembangan zaman yang semakin menuntut efisiensi dan produktivitas. Pada era modern ini, ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi komunitas yang tidak memiliki akses yang cukup. Gerakan Pangan Perempuan Banjar berupaya mengatasi masalah tersebut dengan model yang berbasis pada kearifan lokal.

Dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pertanian berkelanjutan dan keberagaman pangan, gerakan ini tidak hanya menyuplai kebutuhan sehari-hari tetapi juga memberi wawasan baru tentang pola konsumsi yang lebih sehat. Selain itu, aktivitas ini membantu perempuan untuk belajar dan berbagi pengetahuan yang bermanfaat.

Setiap proses mulai dari penanaman hingga pengolahan dilakukan secara kolaboratif. Dengan mendirikan jaringan antara kelompok wanita tani dan usaha mikro, perempuan-perempuan ini menciptakan sinergi yang saling menguntungkan, baik untuk individu maupun komunitas secara keseluruhan.

Peran Kearifan Lokal dalam Mengatasi Tantangan Pangan

Di balik gerakan ini, terdapat filosofi kearifan lokal yang mengajarkan bahwa perempuan memegang peranan penting dalam menjaga ketahanan pangan. Dengan tradisi dan pengetahuan yang diwariskan dari generasi ke generasi, mereka mampu menciptakan solusi yang relevan dengan kondisi saat ini. Kemandirian dalam mengolah pangan tentunya berkontribusi dalam penanggulangan isu kelaparan.

Kearifan ini ditunjukkan dalam penggunaan tanaman lokal yang kaya akan nutrisi dan manfaat. Mengolah hasil panen menjadi produk yang lebih bernilai, seperti jamu, bukan hanya meningkatkan pendapatan tetapi juga menjaga kesehatan masyarakat. Kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat semakin menguatkan posisi perempuan dalam ekonomi lokal.

Pengalaman perempuan lansia ini menunjukkan bahwa, di tengah tantangan global, solusi juga bisa datang dari akar rumput. Dalam konteks ini, keberdayaan perempuan menjadi lebih dari sekadar jargon, tetapi menjadi realitas yang membangun ketahanan kolektif. Kearifan lokal berperan sentral dalam menciptakan ekosistem yang lebih berkelanjutan.

Kolaborasi dan Dampak Jangka Panjang dari Program Ini

Kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, LSM, dan sektor swasta, menjadi kunci keberhasilan gerakan ini. Melalui kolaborasi, mereka mampu memperluas jangkauan dampak dari inisiatif ini. Pelibatan perempuan lansia tidak hanya membawa perubahan pada kehidupan mereka, tetapi juga memberikan harapan baru bagi generasi mendatang.

Dengan mengadopsi model ekonomi melingkar, setiap elemen dalam rantai nilai diperhatikan, mulai dari produksi hingga konsumsi. Program yang dibuat tidak hanya berkontribusi terhadap ketahanan pangan tetapi juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan secara global.

Contoh sukses ini seharusnya menginspirasi lebih banyak komunitas di seluruh Indonesia untuk menerapkan prinsip-prinsip yang telah terbukti efektif. Dengan langkah kecil yang terencana, kemajuan yang signifikan dapat dicapai, menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan produktif.

Melalui inisiatif Gerakan Pangan Perempuan Banjar, perempuan yang sebelumnya terpinggirkan kini mampu memainkan peran sentral dalam menciptakan kesejahteraan di komunitasnya. Dengan pesatnya perkembangan gerakan ini, harapan untuk masa depan yang lebih baik semakin dekat.

Previous Post

Laba Bank Kalsel Meningkat 136 Persen

Next Post

Kolaborasi Apical dan Pemko Dumai Ciptakan Sekolah Aman dan Nyaman untuk SDN 001 Lubuk Gaung

Rekomendasi

Menemukan Tuhan dalam Syair dan Kesunyian

Penyambutan Personil Yonif TP 834/MW oleh Bupati Nagekeo

Perintis Menuju Digital, Siap Jadi Mitra Utama Pembangunan Banua

Sosialisasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Digitalisasi dan Inklusi Keuangan untuk Pembangunan Banua oleh Bank Kalsel

Kota Dumai Jadi Contoh Nasional Digitalisasi RDTR, Diundang Jadi Narasumber oleh Kemendagri

Sidebar

Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Opini
Media Pos

© 2025 Mediapos © 2025. All rights reserved..

Navigate Site

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Hukum
  • Redaksi

© 2025 Mediapos © 2025. All rights reserved..

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?