www.mediapos.id – Dalam sebuah acara penting bertajuk Musyawarah Nasional, Djayadi Hanan secara resmi terpilih sebagai Ketua Umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) untuk periode 2025–2029. Pemilihan ini berlangsung di Hotel Artotel Gelora Senayan, Jakarta, dan disambut dengan antusiasme tinggi oleh peserta yang hadir.
Berhasil menggantikan Philip Vermonte yang telah menyelesaikan masa kepemimpinannya, Djayadi mendapatkan kepercayaan penuh dari anggota dan pengurus yang hadir. Keputusan aklamasi ini menandakan soliditas dan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Djayadi di masa depan.
Sebelum pemilihan berlangsung, Munas diisi dengan laporan pertanggungjawaban oleh Philip Vermonte. Acara tersebut juga membahas pentingnya penyempurnaan kode etik survei opini publik yang akan menjadi pijakan penting bagi lembaga survei dalam menjaga profesionalisme dan integritas.
Dengan terpilihnya Djayadi Hanan, Persepi memasuki babak baru, di mana harapan akan perubahan dan peningkatan kualitas survei akan menjadi fokus utama. Djayadi mengucapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan serta menegaskan komitmennya untuk mengedepankan standar etik dan akurasi metodologis.
Melalui kepemimpinannya, Djayadi berharap dapat memperkuat posisi lembaga survei di tanah air, terutama menjelang kontestasi politik yang akan datang. Dia menganggap Munas ini sebagai momentum strategis yang harus dimanfaatkan secara maksimal untuk memperkuat lembaga survei sebagai elemen penting di dalam sistem demokrasi.
Dengan agenda yang menyentuh berbagai aspek penting, Munas Persepi kali ini menunjukkan betapa krusialnya peran survei dalam menyampaikan aspirasi publik. Djayadi Hanan pun menekankan pentingnya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil survei yang dilakukan di Indonesia.
Menyusun Langkah Strategis untuk Masa Depan Persepi
Dalam pidato awalnya, Djayadi menyatakan bahwa masa kepemimpinannya akan difokuskan pada pengembangan strategic plan yang jelas. Peningkatan kualitas survei serta penerapan kode etik yang lebih ketat menjadi hal yang prioritas untuk menjaga integritas lembaga.
Di bawah kepemimpinannya, Djayadi berkomitmen untuk memperkuat kerjasama antara anggota dan mendorong partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan. Pembenahan sistem internal juga perlu dilakukan agar seluruh proses survei lebih transparan dan akuntabel.
Rencana ke depan mencakup pelatihan bagi anggota dan pengurus agar dapat memahami dan menerapkan metode survei terbaru. Edukasi ini bertujuan agar anggota semakin profesional dan dapat menyajikan data yang lebih akurat kepada publik.
Sebagai langkah awal, Djayadi merencanakan serangkaian workshop dan seminar untuk membahas isu-isu terkini dalam survei opini publik. Dengan demikian, diharapkan anggota Persepi dapat saling bertukar informasi dan memperbaharui pemahaman mengenai teknik survei.
Suatu tantangan besar bagi Djayadi adalah membangun kembali kepercayaan publik terhadap hasil survei yang selama ini kerap dipertanyakan. Melalui pendekatan yang lebih transparan dan akuntabel, harapannya adalah masyarakat dapat lebih menerima dan menghargai hasil survei yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga anggota Persepi.
Pentingnya Kode Etik dalam Survei Opini Publik
Kode etik menjadi pijakan fundamental bagi lembaga survei dalam menjalankan tugasnya. Dalam konteks ini, Djayadi memaparkan bahwa kode etik harus selalu diperbaharui agar sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat.
Penyempurnaan kode etik ini penting, terutama untuk menghindari kesalahan yang dapat merugikan reputasi lembaga. Lembaga survei harus berkomitmen untuk selalu menjaga kualitas dan integritas dalam setiap penelitian yang dilakukan.
Selama Munas, dibahas pula mengenai tantangan-tantangan baru yang dihadapi oleh lembaga survei. Penerapan teknologi dalam survei dipandang sebagai solusi yang bisa meningkatkan akurasi dan keandalan data yang disajikan.
Djayadi mengajak seluruh anggota untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembaruan ini agar menghasilkan kode etik yang relevan dan praktik yang akuntabel. Hal ini diharapkan dapat mendorong lembaga survei untuk bertanggung jawab dan etis dalam menjalankan tugasnya.
Keberadaan kode etik yang solid diharapkan dapat membangun kepercayaan masyarakat dan meningkatkan legitimasi jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga survei di Indonesia. Ini adalah langkah penting dalam upaya mengembalikan wibawa lembaga survei sebagai pihak yang objektif dan dapat dipercaya.
Menghadapi Kontestasi Politik dengan Bijak
Dihadapkan pada pemilu mendatang, Djayadi menekankan pentingnya lembaga survei untuk bersikap objektif dan independen. Dalam kontestasi politik, hasil survei sering kali menjadi sorotan, dan oleh karena itu, akurasi menjadi sangat krusial.
Pihak-pihak yang berkepentingan sering mencoba mempengaruhi hasil survei untuk kepentingan politik mereka sendiri. Oleh karena itu, Djayadi gencar mengingatkan pentingnya menjaga integritas dalam setiap proses survei yang dilakukan.
Melalui pendekatan yang lebih profesional dan transparan, Djayadi berharap Persepi mampu memberikan kontribusi yang berarti dalam demokrasi. Lembaga survei harus menjadi suara yang mampu mencerminkan aspirasi masyarakat secara objektif dan akurat.
Keberadaan lembaga survei yang terpercaya dapat membantu masyarakat dalam membuat keputusan yang lebih cerdas dalam konteks politik. Djayadi percaya bahwa survei yang akurat bisa menghindarkan masyarakat dari informasi yang menyesatkan.
Dengan tim yang solid dan komitmen untuk terbuka, Djayadi siap menghadapi tantangan yang ada. Dia berharap, lembaga survei bisa terus tumbuh dan beradaptasi dengan kondisi yang dinamis, sehingga tetap relevan dalam menghadapi setiap kontestasi politik yang ada.