www.mediapos.id – Sabtu, (12/07/2025), menjadi hari yang bersejarah bagi generasi muda di Tonggurambang. Pada pukul 09.45 Wita, ribuan warga berkumpul di Lapangan Persebaya II untuk menghadiri rapat akbar yang mengedepankan perjuangan hak-hak mereka atas tanah yang hingga kini tidak jelas kepemilikannya.
Acara dimulai dengan do’a bersama yang dipimpin oleh Ustad Safrudin Ingga. Suasana khidmat tampak jelas saat semua yang hadir melantunkan do’a, berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa agar perjuangan mereka mendapatkan berkah dan dijawab dengan keadilan.
Setelah berdoa, massa berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dalam pelantunan syair yang penuh haru, terasa adanya kerinduan dan harapan akan kemerdekaan yang sejati di atas tanah leluhur mereka.
Ketua Desa Tonggurambang, Bapak Toa Muallaf, hadir dan memberikan sambutannya. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi semangat generasi muda dan mengingatkan pentingnya kesatuan di antara warga masyarakat menghadapi tantangan yang ada.
“Bangsa ini pernah dikuasai oleh politik devide et impera, dan kita tidak boleh terjebak dalam permainan tersebut,” lanjutnya. Ini adalah langkah awal penguatan solidaritas yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di tengah berbagai permasalahan yang ada.
Di tengah sekitar 300 orang yang hadir, terdapat tokoh masyarakat, tokoh agama, serta anak-anak yang menunjukkan kepedulian terhadap nasib tanah yang mereka huni. Semua berkumpul dengan niat untuk bersatu dalam satu tujuan yang sama.
Momen Penting dalam Sejarah Tonggurambang yang Harus Diperjuangkan
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua Forum Masyarakat Tonggurambang (Format), Bapak Muhamad Dedi Ingga. Ia menegaskan bahwa kehadiran warga bukan semata karena diundang, tetapi dipicu oleh keresahan yang sama terkait masalah kepemilikan tanah.
“Kita harus berikrar untuk bersatu memperjuangkan hak-hak kami,” ujar Muhamad Dedi, menekankan pentingnya tindakan kolektif dalam menghadapi masalah yang ada. Keberanian untuk bersatu dalam menghadapi ketidakadilan harus menjadi semangat yang menggerakkan langkah selanjutnya.
Dia juga menjelaskan bahwa pertemuan ini bukan untuk menciptakan ketidakstabilan, tetapi untuk menunjukkan suara rakyat yang berhak memiliki tanahnya. Dengan itu, mereka ingin menyampaikan pesan jelas kepada pemangku kepentingan di daerah mereka.
Tokoh-tokoh masyarakat, seperti Bapak Muhamad Din Pi, juga terlihat hadir meskipun kondisi kesehatan yang kurang mendukung. Kehadirannya menjadi simbol semangat bagi generasi muda untuk terus maju dalam menjaga tanah yang menjadi warisan para leluhur.
Ketua Generasi Muda Tonggurambang, Muksin Kota, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih kepada warga yang hadir. Ia menggambarkan proses perjuangan yang akan dilalui, meminta dukungan untuk langkah-langkah ke depan yang akan diambil oleh generasi muda.
Ikrar Bersama untuk Menjaga Warisan Leluhur
Dalam momen bersejarah ini, generasi muda Tonggurambang membacakan Ikrar Pemuda. Ikrar ini merupakan penguatan tekad untuk mempertahankan hak-hak mereka atas tanah yang dikenal sebagai tana watu.
Ikrar tersebut dimulai dengan pernyataan bahwa tanah tersebut merupakan warisan nenek moyang yang tidak dapat diganggu gugat. Dengan penuh semangat, mereka berjanji untuk menjaga dan melindungi setiap jengkal tanah itu, menggenggam komitmen untuk melestarikannya bagi generasi mendatang.
Dalam ikrar tersebut, mereka menolak setiap bentuk pengklaiman yang tidak sah atas tanah mereka. Setiap kata-kata dalam ikrar tersebut mencerminkan keberanian dan keteguhan hati mereka untuk memperjuangkan hak asasi manusia yang paling mendasar, yaitu hak atas tanah.
Melalui ini, mereka juga menegaskan kesatuan gerakan sebagai generasi penerus, bertekad berdiri di atas tanah yang menjadi identitas mereka. Ini adalah langkah pertama menuju penguatan solidaritas dan kesadaran akan pentingnya tanah bagi kehidupan mereka.
Dengan semangat juang, mereka mempersiapkan diri untuk terus berjuang demi untuk masa depan yang lebih baik. Tanah ini bukan sekadar tempat tinggal, tetapi adalah jiwa dan hidup mereka yang harus diperjuangkan hingga tetes darah terakhir.
Tantangan dan Harapan ke Depan untuk Generasi Muda
Perjuangan ini tidak akan mudah, tetapi setiap individu yang hadir pada hari itu memiliki harapan yang sama untuk mewujudkan keadilan. Kesulitan yang akan dihadapi di masa depan dijadikan sebagai tantangan yang harus dihadapi bersama.
Generasi muda memiliki tugas berat dalam membawa suara masyarakat dan mengubahnya menjadi tindakan nyata. Semua yang hadir sepakat bahwa solidaritas adalah kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada, serta menjaga kebersamaan antarwarga.
Dalam perjalanan ini, pendidikan dan kesadaran akan pentingnya hak-hak atas tanah juga harus ditingkatkan. Generasi muda diharapkan tidak hanya menjadi penerus, tetapi juga bisa menjadi pemimpin masa depan yang memperjuangkan keadilan sosial.
Melihat antusiasme yang ada, ada harapan besar bahwa masyarakat Tonggurambang dapat bersatu menghadapi berbagai permasalahan yang ada. Dengan semangat juang yang tinggi, mereka siap untuk membawa perubahan menuju kehidupan yang lebih baik.
Hari itu menandai awal dari perjalanan panjang dalam menghadapi ketidakadilan. Dengan ikrar yang telah terucap, generasi muda Tonggurambang berkomitmen untuk tidak mundur dan berjuang demi hak mereka. Semoga semangat ini terus berkobar, membawa perubahan bagi setiap orang di Tonggurambang.