www.mediapos.id – Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH baru-baru ini menyaksikan penobatan dan kerapatan adat Kejuruan Bahorok yang berlangsung dengan khidmat di Hotel Rindu Alam, Bukit Lawang. Acara bersejarah ini menandai sebuah momen penting dalam kebudayaan Melayu Langkat, karena penobatan ini adalah yang pertama dilakukan sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Penobatan ini mengangkat Yang Mulia Tengku Ali Hanafiah Bin Tengku Dachrul Bin Tengku Bahagi sebagai Kejuruan Bahorok, sebuah jabatan adat dengan akar sejarah yang mendalam dalam struktur Kesultanan Langkat. Jabatan ini tidak hanya simbolis, namun juga mencerminkan warisan budaya Melayu yang masih hidup di kalangan masyarakat setempat.
Banyak tokoh penting turut hadir dalam acara ini, termasuk sultan dan figur adat dari berbagai daerah. Para tamu undangan meliputi Sultan Asahan, Sultan Serdang, serta Ketua Gerbang Malay dan Dewan Syarikat Melayu Langkat, menjadikan acara ini semakin kaya akan nuansa kebudayaan.
Tokoh Melayu Langkat, Datuk Sri Prof. Dr. Ir. H. Djohar Arifin Husein, PH.D, menyampaikan pesan berharga bahwa menjadi seorang kejuruan adalah sebuah amanah besar. Tugas ini mencakup kepemimpinan rakyat ke arah yang lebih baik dan harus senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan.
Bupati H. Syah Afandin juga menekankan pentingnya momen ini sebagai saksi kembalinya tatanan adat yang menjadi identitas masyarakat Langkat. Pihaknya menegaskan bahwa penobatan ini merupakan sebuah langkah maju bagi pelestarian budaya lokal.
“Kita menjadi saksi hidup akan tegaknya kembali tatanan adat yang selama ini menjadi jati diri masyarakat Langkat,” ungkap Bupati Syah Afandin. Setiap langkah yang diambil untuk mendukung pelestarian budaya menjadi semakin nyata dalam acara ini.
Pemerintah Kabupaten Langkat menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan budaya Melayu dengan adanya Peraturan Daerah mengenai Kebudayaan Melayu. Hal ini merupakan langkah strategis untuk menggali dan menjaga identitas budaya yang ada.
“Disahkannya Perda ini adalah bentuk penghargaan terhadap budaya Melayu, yang merupakan identitas masyarakat Langkat,” tambahnya. Langkat berkomitmen untuk melestarikan warisan budaya yang telah ada selama berabad-abad.
Bupati juga mengajak masyarakat Melayu untuk menggali potensi daerah melalui kerjasama dalam pembangunan yang berbasis pada kekuatan budaya. Upaya ini diharapkan dapat mempersatukan masyarakat dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan lokal.
Makna Penting Penobatan Kejuruan Bahorok bagi Masyarakat
Penobatan Kejuruan Bahorok tidak hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai pengingat akan nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan. Acara ini mengajak masyarakat untuk kembali mengeksplorasi dan memahami warisan budaya mereka. Setiap elemen dalam budaya memiliki makna mendalam yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui penobatan ini, masyarakat diharapkan dapat memperkuat identitas mereka. Identitas yang kuat menjadi landasan bagi setiap individu dan kelompok untuk tumbuh dan berkembang. Kearifan lokal yang ada perlu dihidupkan kembali untuk memperkuat jati diri masyarakat.
Keberadaan Kejuruan Bahorok sebagai pemimpin adat membawa harapan baru bagi masyarakat. Kepemimpinan yang berfungsi untuk mengedukasi dan membawa perubahan akan memperkuat fondasi sosial yang selama ini ada. Ini merupakan langkah penting untuk menciptakan generasi yang lebih berkualitas.
Satu hal yang menjadi perhatian adalah perlunya keterlibatan semua lapisan masyarakat dalam usaha pelestarian budaya. Dalam setiap kegiatan budaya, partisipasi masyarakat menjadi esensial untuk memastikan bahwa nilai-nilai tersebut tetap relevan dan dapat diteruskan kepada generasi mendatang.
Peran Pemerintah dalam Pelestarian Kebudayaan Lokal
Pemerintah Kabupaten Langkat berperan aktif dalam menjaga dan merawat kebudayaan lokal. Melalui berbagai program dan peraturan, mereka berusaha untuk memastikan bahwa kebudayaan Melayu tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang. Langkah-langkah ini mendukung masyarakat dalam memperkuat identitas budaya mereka.
Setiap inisiatif yang diambil oleh pemerintah bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mengenal budaya mereka. Hal ini meliputi penyelenggaraan festival budaya, pelatihan, dan penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya. Kegiatan semacam ini juga dapat menjadi sarana pendorong ekonomi lokal.
Pendaftaran kebudayaan ke dalam daftar warisan daerah juga menjadi salah satu langkah signifikan. Ini tidak hanya melindungi kebudayaan dari kepunahan tetapi juga memberikan pengakuan bagi masyarakat atas warisan yang mereka miliki. Dengan demikian, kebudayaan lokal menjadi aset berharga bagi Kabupaten Langkat.
Dalam konteks yang lebih luas, pelestarian kebudayaan lokal juga berdampak positif terhadap pembangunan daerah. Ketika masyarakat terlibat dalam kegiatan budaya, ini akan menciptakan rasa memiliki yang lebih kuat. Rasanya bangga akan warisan budaya memperkuat kerjasama lokal dan mempercepat pembangunan.
Harapan dan Tantangan ke Depan bagi Kebudayaan Melayu Langkat
Harapan ke depan adalah agar nilai-nilai adat dan budaya Melayu bisa semakin melekat dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, bleh mewujudkan cita-cita ini. Pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga tugas setiap individu.
Namun, tantangan tetap ada dalam usaha pelestarian budaya. Perubahan zaman dan modernisasi dapat mengancam eksistensi kebudayaan lokal. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya yang lebih inovatif untuk membawa budaya ke dalam konteks yang lebih relevan dengan kehidupan masyarakat saat ini.
Kebutuhan untuk mengedukasi generasi muda mengenai pentingnya kebudayaan juga menjadi tantangan utama. Mengingat bahwa anak-anak dan remaja adalah penerus budaya, mereka perlu diberikan pemahaman dan penghargaan terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan begitu, kebudayaan Melayu Langkat bisa bertahan untuk generasi yang akan datang.
Secara keseluruhan, penobatan Kejuruan Bahorok diharapkan menjadi titik awal yang kuat bagi kebangkitan budaya Melayu. Melalui kolaborasi antara pemerintah, tokoh adat, dan masyarakat, akan tercipta lingkungan yang mendukung pelestarian budaya. Kebudayaan yang kuat adalah dasar dari pembangunan daerah yang berkelanjutan.