www.mediapos.id – Sebanyak 30 mahasiswa dari Universitas Flores (Uniflor) Ende telah resmi menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Nagekeo. Selama sebulan penuh, mereka terlibat dalam berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan masyarakat di desa-desa yang menjadi lokasi penempatan mereka.
KKN merupakan salah satu mata kuliah wajib yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar di luar kelas. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dalam konteks kehidupan nyata.
Selama program KKN, mahasiswa Uniflor melaksanakan sejumlah program, antara lain sosialisasi kesehatan dan kebersihan lingkungan. Selain itu, mereka juga melakukan pendampingan belajar bagi anak-anak sekolah, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan edukasi tentang teknologi pertanian.
Aksi nyata yang dilakukan berupa pengerjaan fasilitas bak sampah di lokasi Kesidari, Kelurahan Lape, Kecamatan Aesesa. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah di masyarakat.
Dosen Pendamping Lapangan, Maria Goretty Diciloam Bantas, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat dan pemerintah desa. Menurutnya, penerimaan yang baik dari masyarakat Nagekeo sangat berarti bagi keberhasilan program ini. “Kami berharap kehadiran mahasiswa bisa memberikan manfaat nyata dan memperkaya pengalaman mereka,” ujarnya.
Koordinator Lapangan KKN, Hilarion Arnoldus Kota, juga menggarisbawahi pentingnya kegiatan ini. Ia menekankan bahwa ini bukan sekadar pengabdian, tetapi proses pembelajaran bagi mahasiswa. “Kami berharap apa yang dilakukan mahasiswa dapat memberi kontribusi positif bagi masyarakat,” katanya.
Perwakilan mahasiswa KKN mengungkapkan bahwa pengalaman mereka di Nagekeo sangat berharga. “Kami belajar banyak tentang kehidupan masyarakat dan arti dari pengabdian,” kata salah satu mahasiswa. Pengalaman ini dianggap sebagai bekal untuk kehidupan di masa depan, baik di dunia akademik maupun masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Nagekeo turut mendukung kegiatan ini. Diharapkan KKN mampu menjadi jembatan antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah. Dengan demikian, akan terwujud pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.
Dengan selesainya KKN, mahasiswa diharapkan bisa menjadi agen perubahan. Mereka diharapkan mampu menerapkan pengetahuan akademis untuk pembangunan daerah dan bangsa.
Mewujudkan Pengabdian Melalui Kegiatan Sosial di Masyarakat
Dalam perjalanan KKN ini, mahasiswa Uniflor melaksanakan berbagai kegiatan sosial. Salah satu di antaranya adalah sosialisasi kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. Mereka menghadirkan materi yang relevan dan mudah dipahami.
Tidak hanya sosialisasi, mahasiswa juga melakukan kegiatan pendampingan untuk anak-anak sekolah. Dengan metode belajar yang interaktif, mereka membantu memfasilitasi pemahaman anak-anak terhadap pelajaran. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat, khususnya orang tua yang merasa terbantu.
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat juga menjadi fokus utama selama KKN. Melalui pelatihan dan workshop, mahasiswa berupaya memberikan keterampilan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat desa. Ini sekaligus menjadi isyarat bahwa pendidikan tidak hanya terlaksana di bangku kuliah, tetapi juga dapat ditularkan di tengah masyarakat.
Kegiatan gotong royong pun menjadi salah satu bentuk pengabdian yang dilaksanakan. Mahasiswa bersama warga sekitar terlibat aktif dalam berbagai proyek pembangunan, seperti fasilitas umum dan kebersihan lingkungan. Keterlibatan langsung ini menciptakan ikatan yang erat antara mahasiswa dan masyarakat.
Inisiatif dan komitmen mahasiswa dalam program-program tersebut menunjukkan bahwa pengabdian kepada masyarakat bisa menjadi pengalaman belajar yang berharga. Melalui kolaborasi ini, diharapkan keberadaan mahasiswa bisa dirasakan tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga jangka panjang.
Kendala dan Pelajaran Berharga Selama Program KKN
Dalam setiap kegiatan, tentu saja ada tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa. Salah satu kendala yang cukup menonjol adalah adaptasi dengan budaya dan kebiasaan masyarakat setempat. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi mereka untuk lebih memahami konteks sosial yang beragam.
Beberapa mahasiswa juga mengungkapkan bahwa tidak semua rencana program berjalan sesuai harapan. Namun, mereka mencoba untuk tetap fleksibel dan kreatif dalam mencari solusi. Pengalaman tidak terduga ini justru menjadi momen yang memperkaya keterampilan manajerial dan kolaborasi.
Cuaca yang tidak menentu juga sempat menjadi penghalang dalam pelaksanaan beberapa kegiatan. Mahasiswa harus belajar untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan serta memaksimalkan waktu yang ada. Situasi ini mendorong mereka untuk lebih proaktif dalam merencanakan program.
Pendekatan komunikasi yang efektif adalah kunci dalam mengatasi berbagai tantangan yang muncul. Mahasiswa dituntut untuk mampu menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat agar setiap program dapat terlaksana dengan lancar. Ini mengajarkan pentingnya hubungan interpersonal dalam setiap bentuk pengabdian.
Dengan semua kendala tersebut, mahasiswa menjadi lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan. Pengalaman ini memberikan pelajaran bahwa tidak semua hal dapat berjalan sesuai rencana, tetapi kemampuan beradaptasi sangat penting untuk mencapai tujuan.
Menumbuhkan Harapan dan Masa Depan Lewat Kegiatan KKN
Selama KKN, harapan besar hadir baik dari mahasiswa maupun masyarakat. Mahasiswa memiliki harapan untuk memberikan yang terbaik dengan pengetahuan yang diperoleh. Mereka ingin agar kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Masyarakat setempat pun berharap kegiatan KKN ini tidak hanya berakhir setelah program selesai. Mereka menginginkan adanya tindak lanjut berupa dukungan dan pembinaan yang berkesinambungan dari pihak perguruan tinggi. Sinergi ini penting untuk memastikan program-program yang sudah dilaksanakan dapat terus berlanjut.
Kesadaran akan pentingnya pendidikan dan kebersihan serta kesehatan lingkungan harus ditanamkan sejak dini. Hal ini menjadi komitmen bersama antara mahasiswa dan masyarakat. Melalui kolaborasi ini, diharapkan kualitas hidup masyarakat akan meningkat sejalan dengan pengetahuan yang didapat.
Dengan berakhirnya KKN, diharapkan mahasiswa dapat kembali ke kampus dengan penuh pengalaman dan pengetahuan baru. Kegiatan ini bukan hanya menjadi tugas akademik semata, melainkan juga sebuah perjalanan hidup yang memperkaya kedewasaan mereka.
Pengalaman menjadi bagian dari komunitas di Nagekeo adalah pelajaran berharga yang akan terus diingat. Semangat pengabdian akan menjadi bagian dari diri mereka ketika mereka memasuki dunia kerja dan berkontribusi untuk masyarakat yang lebih luas. KKN bukan hanya sekadar tugas, tetapi sebuah jembatan menuju masa depan yang lebih baik bagi semua pihak.